PENGARUH SPRIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN MALANG
Abstrak
ABSTRAKKecemasan pasien dapat timbul karena keadaan psikologis yang kurang terpenuhi terhadap suatu kondisi sebelum terjadinya pembedahan misalnya saat pasien menghadapi tindakan pembiusan, antisipasi nyeri post operasi, takut kematian dan tidak akan bangun lagi setelah dioperasi serta ketidaktahuan tentang prosedur pembedahan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang bulan Juni 2016.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang .Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 lansia di Rs Wava Husada. Data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon signed Ranks Test. Data dari kuesioner yang dianalisis menggunakan Wilcoxon signed Ranks Test menghasilkannilai P 0,002.karena nilai P< 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan terapi SEFT akan menurunkan tingkat kecemasan sebesar 0,002. Hubungan antara kedua variable tersebut signifikan karena p value (0,00) lebih kecil dari pada (alfa). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 dapat diterima yang artinya ada pengaruh terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap tingkat kecemasan pasien. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada seluruh pasien untuk dapat melakukan tehnik terapi SEFT dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan pada lansia Kata Kunci : terapi SEFT, kecemasan, pasienReferensi
Daftar Pustaka
Amirta, Yolanda. (2007). Sehat murah dengan air. Keluarga Dokter : Jakarta.
Arikunto, (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineke Cipta
Bandiyah, (2009). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika
Darmojo, R, B. (2009). Buku ajar Geriatrik: Ilmu kesehatan Usia Lanjut (Ed. 4). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Dharma, (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan(Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta: TIM
Hariyanto, Joni. (2008). Makalah seminar sehari tehnik sirep untuk memenuhi kebutuhan tidur lansia. diakses tanggal 11 November 2008.
Isgiyanto. (2009). Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-Eksperimental. Yogyakarta:Mitra Cendika.
Ismayadi. (2004). Proses Menua (Aging Proses), (online), Skripsi. Medan: ProgramStudi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3595/1/keperawatan-ismayadi.pdf, diakses 2 Desember 2013).
Kristyarini. (2012). Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Lansia Terhadap Kuantitas Tidur Pada Lansia Yang Mengalami Gangguan Tidur Di Panti Werdha Santo Yoseph Kediri. Vol 5 No. 3 : 30. http://www.spiritia.or.id/Dok/Terapi.pdf. (diakses tgl 04 November 2013)
Khotimah. Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dalam Meningkatkan Kuantitas Tidur Lansia. http://www.journal,unipdu.ac.id/index.php/seminas/article(diakses tgl 10 November 2013)
Maryam. (2008). Mengenal usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Muwarni, A. (2008). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jogyakarta: Fitramaya
Noorkasiani, (2011). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta. Salemba.
Notoatmojo, S. (2005). Metodologipenelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan (Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
Riyanto, (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiadi, (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stanley, Mickey. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed. 2. Jakarta : EGC