GAMBARAN FUNGSI, DUKUNGAN, DAN LINGKUNGAN KELUARGA REMAJA YANG BERPERILAKU AGRESIF DI SMP NEGERI KOTA MALANG

  • dian pitaloka priasmoro Prodi Keperawatan Poltekkes dr.Soepraoen Malang

Abstrak

Remaja dalah individu yang berusia antara 12-18  tahun. Remaja memiliki ciri pertumbuhan yang berbeda dan lebih signifikan dibandingkan dengan usia lainnya. Mereka memandang dunianya seperti apa yang mereka inginkan bukan seperti adanya. Sehingga mereka lebih cepat marah, cepat tersinggung dan kadang di manifestasikan dalam bentuk perilaku agresif. Perilaku ini muncul sebagai interaksi dari beberapa. Kondisi keluarga adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.. Terjadinya,perubahan fungsi, dukungan, dan lingkungan didalam keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan fungsi, dukungan, lingkungan didalam keluarga remaja yang berperilaku agresif. Metode dalam penelitian ini deskriptif. Jumlah sampel 31 responden diambil dengan proportional stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan kusioner fungsi Family Assesment Device(FAD),dukungan Model Friedman,lingkungan Family Environment System (FES),dan perilaku agresif Aggression Questionnaire(AQ). Data yang didapat selanjutnya dilakukan analisis univariat yang disajikan dalam bentuk mean, median, modus, standart deviasi, minimum, dan maksimum  dan data katagorik disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan mean skor fungsi keluarga 35,9 dalam kategori fungsional keluarga, dukungan keluarga 55,10 kategori dukungan sedang, lingkungan keluarga 69,19 kategori lingkungan terstruktur. Dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga pada remaja yang berperilaku agresif dalam kategori keluarga fungsional, dukungan keluarga dalam kategori sedang, dan lingkungan keluarga dalam kategori lingkungan terstruktur. Perilaku agresif remaja bisa jadi banyak dipengaruhi unsur di luar lingkungan keluarga seperti pergaulan dengan kelompok maupun lingkungan sekolah

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##
keperawatan jiwa

Referensi

Ballard, Karen A.,Kennedy, Winifred Z.,& O’Brien, Patricia G.(2014). Keperawatan kesehatan jiwa psikiatrik: teori & praktik. Jakarta : EGC.

Caicedo, Beatriz, & Jones, Kelvin. (2014). The role of neighborhood, family and peer regarding Colombian adolescents social context and aggresive behaviour. Revista de salud publica, 16(2), 208-220.

Calvete, Esther, & Orue, Izaskun. (2012). Social information processing as a mediator between cognitive schemas and aggressive behavior in adolescents. Journal Abnorm child psychol, 40, 105-117.

Dewi, Rizki Cintya, Oktiawati, Anisa, & Saputri, Lintang Dewi. (2015). Teori&Konsep tumbuh kembang bayi, toddler, anak dan usia remaja. Yogyakarta: Nuha Medika.

DeGenova, M.K.(2008). Intimate relationship , marriage and families.New York: Mc.Graw Hill.

Fagel, Selene, Sonneville, Leo de, Engeland, Herman van, & Swaab, Hanna. (2014). School-associated problem behavior in childhood and adolescence and development of adult schizotypal symmptoms:a follow-up of a clinical cohort. Journal Abnorm child psychol, 42, 813-823.

Fitzgerald-Yau, Natasha, & Viner, Russel Mark. (2014). A systematic review of effective interventions for reducing multiple health risk behaviors in adolescence. American journal of public helath, 105(5), 19-41.

Friedman, Marylin M. (2010). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3.Jakarta:EGC.

Gunarsa, Singgih D.(2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

I.Wahdan, N., U-Nimr, Kotb, R., & Wahdan, A. (2013). Risk of aggressiion on criminal behaviour among adolescent living in Alexandria Governorate, Egypt. Eastern meditemanean health journal, 20(4), 265-272.

Keliat, Budi Anna et al.(2013). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas:CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC.

___________________.(2014). Workshop keperawatan jiwa ke-8: draft standar asuhan keperawatan jiwa. Depok:UI.

Mazefsky, Carla A., & Farrell, Albert D. (2011). The role of witnessing violence, peer provocation, family support and parenting practice in the aggressive behaviour of rural adolescents. Journal of child and family studies, 14(1), 71-85.

Notoadmodjo, S.(2010). Ilmu Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Shurbanovska, Orhideja. (2013). Parents and friends as factors of childs behavior at school: a comparison of multiple correlations. International journal of cognitive research in science, engineering and education, 1(1).

Sijtsema, Jelle JuritEllis, Bruce J, Nederhof, Esther, Ormel, Johan, Oldehinkel, Albertine J., & Veenstra, Rene. (2013). Effects of family cohesion and heart rate reactivity on aggressive/rule-breaking behavior and prosocial behavior in adolescence:The Tracking Adolescents’ Individual Lives Survey study. Journal development and psychopathology, 25, 699-712.

Sijtsema, J.J, Oldehinkel, A.J, Veenstra, R., Verhulst, F.C, & Ormel, J. (2014). Effect of structural and dynamic family characteristics on the development of depressive and aggressive problems during adolescence.The Trail study. Journal Eur adolesc psychiatry, 23, 499-513.

Stuart, Gail W., Keliat, Budi A., & Pasaribu, Jesika.(2013). Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa stuart. Edisi Indonesia(Buku 1). Singapura: Elsevier.

______________________.(2013). Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa stuart. Edisi Indonesia(Buku 2). Singapura: Elsevier.

Stuart, G.W., Laraia.(2009). Principles and practice of psychiatric nursing. St.Louis: Mosby YearB.

Videbeck, Sheila L.(2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC

Williford, Anne Powell, Bank, Shandra Forrest, Bender, Kimberly A., Brisson, Daniel, & Jenson, Jeffrey M. (2011). Patterns of aggressive behavior to early and peer victimization from childhood to early adolescence:A latent class analysis. Journl youth adolescence, 40, 644-655.

Yusuf, Syamsu.(2004). PSikologi perkembangan anak dan remaja.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Diterbitkan
2017-06-23