PROGNOSIS DALAM 24 JAM DENGAN METODE ACUTE PHYSIOLOGI AND CHRONIC HEALTH EVALUATION (APACHE) II PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KIRI DI IGD RUMAH SAKIT
Luluk Nur Aini
Maulidah
Debby Hatmalyaqin
Abstrak
Gagal jantung menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat sindrom klinis heterogenkelebihan beban jantung. Perawat mengaktifasi Code Blue memerlukan ketangkasan melakukanpengkajian cepat pada pasien yang datang di IGD dapat menggunakan metode APACHE II. Tujuanpenelitian ini ingin mengetahui bagaimana prognosis dalam 24 jam dengan metode APACHE II padapasien gagal jantung kiri di IGD rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode analitikobservasional dengan rancangan kohort prospektif. Sampel 48 responden. Dipilih berdasarkanconsecutive sampling 18 sampai 25 Maret 2019 di rumah sakit dr. Soedarsono Pasuruan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa prognosis dalam 24 jam dengan metode APACHE II pada pasiengagal jantung kiri di rumah sakit dr. Soedarsono Pasuruan dengan nilai AUC 0,853 nilai sensitivitas0,757 dan spesifisitas 0,818 termasuk kategori kuat dalam menskoring prognosis dalam 24 jampasien gagal jantung kiri. Sedangkan hasil pemeriksaan laboratorium meliputi pH, HCO 3 -, natrium,kalium, kreatinin, hematokrit, WBC Count. dan skor total APACHE II. Skor pH sebesar 7,21. HCO 3 _18,87mmol/L. Na + sebesar 123,27 mmol/L. Nilai K + sebesar 3,23 mmol/L. Kreatinin sebesar 2,53µmol/L. Hematokrit 28,19%. Nilai WBC Count sebesar 22,24 sel/µl. Skor total APACHE II 35,48. Hasillaboratorium pH darah diprediksi berpengaruh pada prognosis dan mortalitas. Peningkatan risikomortalitas terjadi jika pH darah <7,1 dan pH <6,8. Peningkatan konsentrasi ion hidrogen/keasamandarah pada asidosis metabolik ditandai kussmaul, bertujuan menurunkan PCO 2 darah sebagaikompensasi penurunan bikarbonat darah. Kelelahan otot pernafasan terjadi apabila pernafasankussmaul berlangsung secara terus menerus. Tanda hipokarbia menyebabkan vasokontriksipembuluh darah serebral sehingga aliran darah ke otak menurun. Asidosis metabolik yang beratmengakibatkan depresi susunan saraf pusat menjadi koma dan kejang. Kesimpulannya APACHE IIdapat memprediksi perburukan klinis pasien gagal jantung kiri dalam 24 jam.