HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI
Abstract
Retardasi mental merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada masa perkembangan manusia yang ditandai dengan ditemukannya fungsi intelektual umum dibawah rata-rata (nilai IQ < 70) yang ditemukan orang sebelum usia 18 tahun. Terjadinya retardasi mental pada perkembangan manusia salah satunya disebabkan oleh berat badan lahir rendah (BBLR). Retardasi mental berhubungan erat dengan kualitas generasi penerus bangsa yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat BBLR dengan retardasi mental. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan retrospektif. Populasi berjumlah 64 orang tua yang mempunyai anak di SLB YPPPLB Ngawi. Pengambilan sampel dengan teknik concecutive sampling sebanyak 30 responden. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi nilai IQ siswa, kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan teknik uji chi square dengan SPSS 13. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil anak mempunyai riwayat BBLR (16.67%) dan sebagian besar anak mempunyai riwayat retardasi sedang (56.67%). Dari uji chi square didapatkan nilai P = 0.032 artinya PP < 0.05 maka Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan antara riwayat BBLR dengan retardasi mental di SLB YPPLB Ngawi. Diskusi: Dari hasil penelitian diketahui bahwa riwayat BBLR belum tentu menyebabkan terjadinya retardasi mental pada perkembangan kehidupan manusia melainkan oleh karena faktor lain seperti gangguan pertumbuhan otak pada trimester I, infeksi, trauma lahir, trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat dan gangguan metabolik seperti gizi buruk serta kelainan hormonal.
Published
2016-04-28
Section
Artikel