PERBEDAAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERESIKO PADA SISWA SISWI SMP DENGAN PIK-KRR DAN SISWA SISWI SMP TANPA PIK-KRR DIWILAYAH KABUPATEN BLITAR (STUDI KOMPARATIF)

  • Lilik Winarsih
  • Puspita Handayani

Abstract

Masalah perilaku seksual merupakan hal yang berkaitan erat dengan remaja. Hal ini disebabkan karena masa remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak-anak menjadi perilaku seksual dewasa. Perkembangan fisik dan psikis remaja yang mendorong rasa keingintahuan mereka tentang masalah seksual yang kelak akan mempengaruhi perilaku seksual mereka. Data menunjukkan bahwa perilaku seksual remaja di berbagai provinsi semakin meningkat dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi salah satu bentuk kegiatan perluasan akses informasi tentang kesehatan reproduksi adalah dengan kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang dibawa ke dalam institusi yang paling dekat dengan remaja yaitu sekolah. Salah satu program pendidikan kesehatan reproduksi yang tersedia untuk remaja adalah PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling- Kesehatan Reproduksi Remaja) yang dikhususkan untuk memberikan penyuluhan secara rutin tentang kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui perbandingan sikap tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual beresiko pada siswa siswi SMP dengan PIK-KRR dan siswa siswi tanpa PIK-KRR.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian metode analitik secara kuantitaif dengan rancangan penelitian cross sectional komparatif dengan analisa data menggunakan Uji Mann Whitney.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual beresiko. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diaktifkan kembali PIK-KRR disemua sekolah untuk menekan kejadian perilaku seksual beresiko.Kesimpulan: Ada perbedaan sikap dan perilaku pada siswa siswi SMP dengan PIK-KRR aktif, siswa siswi SMP dengan PIK-KRR tidak aktif, dan siswa siswi SMP yang tidak ada PIK-KRR.

References

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2014. Panduan Praktis Sistem Rujukan Berjenjang. Jakarta : BPJS

Creswell, John. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Cunningham et all. 2013. Obsterti Williams, ed 23- Vol. 2. Jakarta : EGC

Dinas Kesehatan, 2013. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2012. Surabaya : Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur

Kemenkes RI, 2012. Pedoman Sistem Rujukan Nasional. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes RI, 2013. Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA

Kemenkes RI, 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta : Jaminan Kesehatan Nasional.

Kemenkes RI, 2014. Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta : Pusat Data dan Informasi.

Kemenkes RI, 2015. Profil Kesehatan RI Tahun 2014. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mufdillah, Hidayat. A, Kharimaturrahmah. I, 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

Rochjati, P. 2011. Sistem Rujukan dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Edisi 2. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Rochjati, P. 2011. Skrining Antenatal Pada Ibu hamil Pengenalan Faktor Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Edisi 2. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair.

Prasetyawati. AE, 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium Development Goals (MDG’s). YogYakarta : Nuha Medika

Sujianti, Susanti. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Nuha Medika

USAID. 2010. Panduan Operasional Pelayanan Jejaring Sistim Rujukan Kegawat-daruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir (Neonatus) Puskesmas - Rumah Sakit

Published
2019-02-08