Karakteristik Depresi Post Partum di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang
Abstract
Abstrak: Depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan pada 10 hari pertama setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus hingga 6 bulan bahkan sampai satu tahun. Gangguan emosional pasca persalinan umumnya dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu post partum blues, depresi post partum, dan psikosis post partum. Faktor yang mempengaruhi depresi post partum ada berbagai macam, diantaranya adalah adanya proses persalinan dan faktor lain, namun hasil studi epidemiologi penyebab yang konsisten adalah faktor psikologis dan sosial, seperti stress dan konflik dalam perkawinan. Depresi post partum dapat mempengaruhi kemampuan bayi dalam perkembangan bahasanya, dalam kedekatan emosionalnya dengan orang lain, dalam masalah bersikap, tingkat aktifitas yang lemah, dan masalah tidur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui karakteristik depresi post partum di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan penolong persalinan. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan subjek dalam penelitian adalah ibu post partum yang usianya 10 hari-6 bulan yang yang mengalami depresi post partum, berada di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale). dan kuesioner untuk data umum pasien yang meliputi umur, pekerjaan, pendidikan, paritas, dan penolong persalinan. Sebagian besar ibu post partum berusia 21-34 tahun sebanyak 80,9%, pekerjaan ibu sebagian besar 71,43 % sebagai ibu rumah tangga, sebagian besar 38,1% berpendidikan SMA, paritas ibu post partum sebagian besar 1-2 anak 85,7%. Depresi post partum bisa terjadi pada ibu nifas antara usia lebih dari 10 hari dengan tidak memandang karakteristik ibu nifas baik berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, dan paritas di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang.References
Stewart, Donna, Robertson, E., Cindy-Lee Dennis, Sherry L., Tamara Wallington., (2008) Postpartum Depressions: Literature Review of Risk Factors and Interventions. University Health Network Women’s Health Program. Toronto Health. Canada.
Mallikarjun, P. K., & Oyebode, F., (2005) Prevention of Postnatal Depression. Perspectives in Public Health. Vol. 125, 221
Nasution, S. (2012). Gambaran Karakteristik Demografi Penderita Sindrom Depresi Post Partum Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan. Tesis. Universitas Sumatera Utara
Ibrahim, F. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Depresi Postpartum di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2012. Tesis. Makassar : Biostatistik FKM Unhas.
BKBPM. (2015). Data Tindak Kekerasan Pada Anak dan Perempuan: Malang.
Kruckman, L., Smith, S. 2005. An Introduction to Postpartum Illness. http://www.postpartum.net/in-depth.html#introduction.
Sloane & Benedict. (2011). Petunjuk lengkap kehamilan. Alih Bahasa, Anton Adiwiyoto. Jakarta: Pustaka Mina.
Richa, Vinatalia. (2007). Hubungan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan Depresi pada Wanita yang Melakukan Konsultasi di Rifka Annisa Women’s Crisis Center Yogyakarta. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D. (1994). Maternity Nursing. Missouri: The C.V. Mosby Company.
Barsky, I. 2006. The Center for Postpartum Adjustment http://www.geocities.com/ppdflorida/resources.htm.
Fischbach, R.L, and Herbert, B., (2007) Domestic Violence and Mental Health: Correlates and Conundrums Within and Across Cultures. Social Science and Medicine.
Fischbach, R.L, and Herbert, B., (2007) Domestic Violence and Mental Health: Correlates and Conundrums Within and Across Cultures. Social Science and Medicine.
Ninuk Widyantoro, Nur Arifa Yuniati, Herna Lestari. (2015). Panduan Bidan Pemimin Masyarakat dalam Hak-Hak dan Kesehatan Seksual & Reproduksi. Jakarta Pusat: Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan.
Herna Lestari. (2011). Kesehatan reproduksi. Jakarta: Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan.
Mutia Prayanti. (2011). Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak. Jakarta Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan.