INTENSI BIDAN MELAKUKAN KONSELING KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA DI KOTA MALANG

  • Annisa Fithri

Abstract

ABSTRAK: Dampak dari perilaku berisiko pada remaja adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Kurangnya pengetahuan, perasaan bersalah, takut atau paksaan dari pasangan menjadi alasan remaja untuk melakukan aborsi tidak aman. Pada kondisi ini seringkali remaja mencari pertolongan pada petugas kesehatan yang berada dekat dengan lingkungannya dan terjangkau. Bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat menjadi sumber daya potensial dalam memberikan pertolongan kepada remaja, salah-satunya melalui layanan konseling bagi remaja. Keterbatasan waktu dan  keterampilan komunikasi merupakan faktor penghambat dalam melakukan konseling, sehinga perlu  intensi yang kuat untuk melakukan konseling. Intensi seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan PBC. Jika seorang bidan memiliki intensi untuk melakukan konseling maka bidan cenderung melakukan konseling, sebaliknya jika bidan tidak memiliki intensi melakukan konseling maka hal tersebut tidak akan dilakukan oleh bidan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sikap, norma subjektif, perceived behavioral control,Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan metoda survey. Populasi penelitian ini adalah bidan anggota IBI Kota Malang. Sampel yang digunakan adalah total populasi dengan criteria inklusi: bidan yang bekerja di pelayanan kesehatan Kota Malang, bidan yang bekerja lebih dari 2 tahun. Kriteria eksklusi: bidan yang menetap sementara di luar Kota Malang dalam kurun waktu lebih dari 2 minggu. Hasil penelitian menunjukan secara simultan sikap, norma subjektif dan perceived behavior control berpengaruh terhadap intensi bidan melakukan konseling KTD pada remaja.Kata Kunci : TPB, Sikap, Norma subjektif, Perceived behavioral control, Bidan. ABSTRACT: The impactofrisk behaviors in adolescents is an unwanted pregnancy. Lack  of knowledge, feelings of guilt, fear or coercion of couples become teenagers reasons for unsafe  abortion. In this condition of ten adolescents seek care at health care workers who are close to the environment and affordable. Midwives as the spear head of health services in the community becomes a potential resource in providing help to teenagers, one only through counseling services for adolescents. Limitations of time and communication skills  is a limiting factor in counseling, so that needs a strong intention to do counseling. Intention is influenced by attitudes, subjective norms and Perceived Behavioral  Control. If a midwife has the intention to do the counseling and the midwife tends to do counseling, otherwise if the midwife did not have intention of doing counseling then it will not be done by midwives. This study aimed to analyze the influence of attitude, subjective norm, perceived behavioral control, this study is an analytic study with a survey method. The population was midwife IBI members Malang. The sample use dis the total population of the inclusion criteria: midwives who workin health care Malang, a midwife who worked more than 2years. Exclusion criteria: midwives residing temporarily out side the city of Malangin aperiod of more than 2 weeks. The results showed simultaneous attitudes, subjective norms and perceived behavioral control effect to intention of midwives do unwanted pregnancy on adolescent counseling.Keywords: TPB, attitude, subjectivenorm, Perceivedbehavioralcontrol, Midwives.
Published
2015-04-08
Section
Artikel