Analisa Epidemiologi Kesehatan Reproduksi Berdasarkan Profil Kesehatan Kota DKI Jakarta

Cakupan Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil

  • Indah Mauludiyah

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di negara-negara berkembang dan tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia.1 Prevalensi anemia diperkirakan 9 persen di negara-negara maju, sedangkan di negara berkembang prevalensinya 43 persen. World Health Organization (WHO) menargetkan penurunan prevalensi anemia pada WUS sebesar 50 persen pada tahun 2025.2 Kondisi anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur.3 Untuk melindungi ibu hamil dari kekurangan gizi dan mencegah terjadinya anemia gizi besi maka perlu mengonsumsi tablet tambah darah yang  sesuai dengan kebutuhan ibu hamil, dalam pemberian tablet tambah darah ini harus ada keterpaduan dan Pembinaan melalui  komunikasi, informasi, dan edukasi, pemberdayaan masyarakat,  monitoring, evaluasi, bimbingan teknis, serta supervisi4. Data pemberian tablet tambah darah yang disajikan dalam Profil Kesehatan DKI Jakarta tahun 2017 didapatkan sebanyak 222,298 orang Ibu Hamil yang terdata di Puskesmas di seluruh wilayah Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta yang mendapatkanFe 1 sebanyak 220.270 orang atau sebesar 99,09%. Masalahnya adalah pada target pemberian Fe3 masih adanya Cakupan yang terendah yaitu pada  Ibu Hamil di Wilayah Jakarta Pusat yakni sebesar 88,95% persen, dimana wilayah lain sudah mencapai prosentase diatas 90%. Hal ini disebabkan banyak ibu rumahtangga yang bekerja membantu perekonomian keluarga sehingga tidak sempat untuk mengontrol kehamilannya di Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya untuk mendapatkan tablet Fe untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil5. Selain itu faktor demografi, kepadatan penduduk dan sosial ekonomi juga mempengaruhi seseorang dalam merawat kesehatannya.
Published
2021-04-11