STUDI PENERAPAN METODE KASUS DAN PENGARUH TERHADAP LOS(LENGTH OF STAY) DI IGD RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR

  • Juliana Pakpahan
  • Lilik Zuhriyah
  • Dewi Kartikawatiningsih

Abstract

Metode Kasus merupakan metode pemberian asuhan keperawatan yang pertama kali digunakan. Pada metode ini satu perawat akan memberikan asuhan keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periode dinas. Jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat tergantung pada kemampuan perawat tersebut dan kompleksnya kebutuhan klien. Length of Stay (LOS) pasien di ruang gawat darurat juga menjadi bagian yang harus diperhatikan oleh perawat IGD. Pasien yang dilakukan pemeriksaan dan tindakan di IGD, standar waktu berada di IGD tidak lebih dari 4 jam. Pengukuran LOS setiap pasien diukur dari awal kedatangan pasien sampai dengan perpindahan pasien ke unit lain yang digunakan sebagai indikator kunci penilaian efesiensi peningkatan kinerja operasional IGD. Tujuan dari penelititan ini untuk Mengevaluasi hubungan penerapan metode kasus terhadap LOS di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampling yang digunakan adalah total sampling dengan total sampel berjumlah 23 perawat dan kuota sampling dengan total sampel 100 orang pasien. Hasil uji Korelasi Pearson ada hubungan metode kasus (p= 0,016) dengan LOS. Ada hubungan Trige Level (p=0,643) dengan LOS. Ada hubungan kecepatan pemeriksaan laboratorium(p=0,006) dengan LOS. Ada hubungan kecepatan konsultasidokter (p=0,000) dengan LOS. Adahubungan kecepatan transfer (p=0,036 dengan LOS. Ada hubungan jumlah perawat setiap shif (p=0,036) dengan LOS. Hasil analisis multivariat regresi linier berganda ketiga faktor tersebut yang paling dominan dan kuat hubungannya dengan LOS adalah kecepatan konsultasi dengan p value 0,000 dan koefisien korelasi0,421 (sedang). Kecepatan konsultasi dokter adalah yang paling dominan berhubungan dengan LOS di IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Hal ini disebabkan belum ada dokter spesialis dengan sub spesialis yang jaga di ruang IGD sehingga proses konsultasi dilakukan oleh dokter jaga dengan konsultan spesalis melalui telpon atau on call.
Published
2017-11-23